ReferensiBKSMEKSA– Secara teori, dikembanhkan bahwa distorsi kognitif adalah pola pikir yang keliru dan bias negatif yang dimiliki seseorang dalam memandang dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Distorsi kognitif dapat membuat seseorang sulit bersikap fleksibel dalam menginterpretasi peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.
Pendapat lain, bahwa distorsi kognitif dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti: Pemikiran semua-atau-tidak, Pemikiran polarisasi, Perangkap rasa syukur, Filter mental.
Tidak hanya itu, ada juga yang bilang, distorsi kognitif merupakan gejala psikologis yang erat kaitannya dengan depresi. Meskipun demikian tidak semua orang familiar dengan istilah distorsi kognitif. Secara umum distorsi kognitif dijelaskan sebagai kesalahan dalam proses berpikir.
Distorsi kognitif menggambarkan pemikiran yang keliru dari individu dalam memandang dirinya sendiri, orang lain, lingkungan, serta dunianya.
Memiliki distorsi kognitif membuat individu tidak dapat bersikap fleksibel dalam menginterpretasi peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Biasanya distorsi kognitif menyebabkan dimilikinya penilaian yang negatif terhadap diri, orang lain, dan dunianya. Ketika orang selalu memiliki skema pemikiran yang negatif, maka ia dapat memaknai peristiwa yang membahagiakan sebagai sesuatu yang negatif.
Hal ini terlihat pada bagaiamana seorang perempuan dengan distorsi kognitif akan menilai diterimanya ia bekerja sebagai suatu keberuntungan dan bukan karena dirinya layak untuk mendapatkannya.
Sumber: https://psychology.binus.ac.id/2018/11/08/memahami-distorsi-kognitif/
Tinggalkan Komentar